Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah
suatu pendekatan yang memahami bahwa tiap peserta didik memiliki kebutuhan dan
juga kemampuan yang berbeda adanya. Dengan menggunakan metode berdiferensiasi,
siswa akan mendapatkan pilihan-pilihan yang bervariasi dalam bidang materi
pembelajaran, metode pengajaran dan juga metode penilaian.
Pembelajaran satu ini memiliki
tujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa akan dapat memaksimalkan potensi mereka
dan dapat meningkatkan motivasi dalam belajar. Dalam metode ini, siswa akan
mendapatkan kebebasan memilih topik belajar yang mereka minati dan ingin mereka
dalami. Hal ini akan membantu agar siswa bisa fokus dalam suatu materi yang
mereka senangi dan mau termotivasi untuk belajar.
Metode belajar ini juga
menerapkan metode pengajaran yang variatif. Hal ini akan guru sesuaikan dengan
gaya belajar siswa. Guru dapat menggunakan metode belajar dengan tepat agar
hasil belajar bisa terlihat. Dengan begitu, proses belajar akan jadi lebih
efektif dan efisien.
Metode penilaian untuk proses
pembelajaran juga cukup berbeda. Setiap siswa pasti memiliki kekuatan dns
kekurangan yang berbeda. Maka dari itu penilaian akan guru lakukan dengan menyesuaikan
kemampuan dan prestasi serta kebutuhan siswa. Hal ini akan membantu
siswa agar mendapatkan apresiasi terhadap kemampuan masing-masing.
Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi Menurut
Para Ahli
Menurut Tomlinson dan McTighe, pembelajaran
berdiferensiasi adalah metode yang memfokuskan diri pada siapa yang akan
mengajar, di mana mereka akan mengajar dan juga bagaimana cara mengajarnya.
Menurut Theroux, metode
pembelajaran ini adalah proses pembelajaran yang dapat menciptakan berbagai
alur. Hal ini membuat perbedaan kemampuan, minat dan juga pengalaman siswa
dapat diserap, digunakan, dikembangkan dan juga diserap sebagai pembelajaran
sehari-hari.
Karakteristik Pembelajaran
Berdiferensiasi
Metode pembelajaran tentunya akan
memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan inilah yang menyebabkan hasil
model pembelajaran bisa berbeda satu dari yang lain. Berikut ini adalah
beberapa karakteristik yang dapat Anda temukan di metode belajar berdiferensiasi.
- 1. Lingkungan
belajar yang dapat menarik minat siswa untuk belajar.
- 2. Kurikulum
dengan tujuan pembelajaran yang memiliki definisi jelas.
- 3. Adanya
kegiatan penilaian yang terus berkelanjutan.
- 4. Adanya
manajemen kelas yang efektif.
- 5. Guru
dapat menanggapi atau memberikan respon yang tepat terhadap kebutuhan
masing-masing siswa.
- 6. Metode
pembelajaran yang fleksibel.
Keunggulan Pembelajaran
Berdiferensiasi
Inilah beberapa keunggulan metode
pembelajaran satu ini.
1. Meningkatkan Keaktifan Siswa
Dalam pembelajaran
berdiferensiasi ini siswa akan merasa mendapat apresiasi dan merasa terdengar
aspirasinya karena materi dan aktivitas belajar yang sudah sesuai dengan
tingkat pemahaman mereka. Hal ini akan membantu agar siswa bisa lebih aktif
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
2. Mempercepat Perkembangan
Belajar Siswa
Ketika guru menyediakan materi
belajar yang sudah sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing siswa, proses
pembelajaran akan jadi lebih cepat sehingga siswa jadi lebih cepat berkembang.
3. Meningkatkan Pemahaman Konsep
Masing-masing siswa pasti
memiliki gaya belajar dan kecepatan belajar yang berbeda. Guru dapat
menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi untuk membantu
siswa memahami konsep dengan lebih baik.
4. Menciptakan Lingkungan Inklusif
Dalam metode pembelajaran ini,
perbedaan masing-masing siswa akan dapat diterima dan dihargai. Hal ini akan
membantu menciptakan lingkungan yang inklusif di mana siswa akan menerima
perlakuan yang tepat dan mendapatkan apresiasi sehingga menghindari adanya
stigma tentang ketidakmampuan siswa.
5. Menjadi Fasilitas Pengembangan
Keterampilan Sosial
Dalam metode pembelajaran ini,
siswa akan sering mendapati kerja kelompok dengan lingkungan yang kecil atau
besar. Hal ini akan membantu siswa agar dapat meningkatkan keterampilan sosial
mereka dengan orang lain yang nantinya pasti akan berguna di masa depan.
6. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Siswa
Ketika siswa mendapatkan
apresiasi dan mendapatkan penghargaan sesuai dengan kemajuan mereka, siswa akan
merasa lebih percaya diri dengan kemampuannya. Hal ini akan membantu agar
membentuk karakter yang kuat dan dapat membantu perkembangan mereka di masa
depan.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Berdiferensiasi
1. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Guru harus menentukan tujuan pembelajaran
yang jelas dan terukur. Tujuan ini harus melibatkan kebutuhan dan kemampuan
siswa agar mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Memetakan Kebutuhan Belajar
Murid
Selanjutnya guru harus dapat
menilai kemampuan siswanya. Guru dapat melakukan observasi sehingga bisa
menetapkan tingkat pemahaman siswa.
3. Menentukan Strategi dan Alat
Penilaian
Selanjutnya guru harus dapat
menentukan strategi berupa modifikasi tugas, adaptasi materi, atau penggunaan
alat bantu yang sesuai. Hal ini guru lakukan agar dapat meningkatkan
pembelajaran siswa sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
4. Menentukan Kegiatan
Pembelajaran
Guru harus dapat memastikan bahwa
tiap siswa memiliki alternatif belajar yang sesuai dengan kemampuan. Hal ini
bisa guru lakukan dengan membuat pilihan tugas, pembelajaran kelompok atau
aktivitas lainnya. Guru bisa memberikan pilihan pada siswa untuk memilih metode
belajar yang sesuai dengan mereka.
5. Memberikan Umpan Balik
Guru harus dapat memberikan umpan
balik yang berkualitas dan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa. Hal ini
penting karena dapat membantu siswa dalam memahami materi dengan lebih baik.
6. Melibatkan Orang Tua
Guru harus mampu melibatkan orang
tua dalam proses belajar. Hal ini dapat membantu meningkatkan keterampilan
siswa dan mengetahui lebih dalam mengenai karakteristik masing-masing siswa.
7. Evaluasi dan Adaptasi
Guru harus terus melakukan
evaluasi terhadap kemampuan siswa. Guru bisa menggunakan cara ini untuk
mengembangkan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa ke
depannya.
terdapat tiga komponen dalam
pembelajaran diferensiasi yang dapat diterapkan
oleh guru, yaitu diferensiasi
konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk
(Tomlinson, C. A.; 2000; 2001).
1. Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten berfokus pada
bagaimana materi pembelajaran disajikan kepada peserta didik dalam diferensiasi
konten, guru mengubah materi pelajaran agar sesuai dengan tingkat pemahaman,
minat, dan gaya belajar peserta didik. Ini dapat mencakup menyediakan materi
tambahan, memodifikasi tingkat kesulitan, atau menggunakan sumber daya yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan individu.
Contoh diferensiasi konten
diantaranya:
- a. Menyediakan
bahan bacaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
- b. Menyediakan
video, grafik, atau multimedia untuk mendukung pemahaman.
- c. Memberikan
proyek atau tugas tambahan untuk peserta didik yang lebih maju.
2. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses berkaitan
dengan bagaimana cara guru membelajarkan dan membimbing peserta didik. Dalam
diferensiasi proses, guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang beragam
agar sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan belajar peserta didik. Tujuan
utamanya adalah memfasilitasi setiap peserta didik untuk dapat melakukan
aktivitas belajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar, sehingga proses
tersebut dapat membangun pemahaman yang mendalam terhadap materi yang
diajarkan. Contoh diferensiasi proses diantaranya:
- a. Menggunakan
stasiun belajar atau rotasi aktivitas untuk memenuhi gaya belajar
- b. yang
berbeda.
- c. Mengadakan
diskusi kelompok kecil untuk mendukung kolaborasi.
- d. Menyelenggarakan
pembelajaran berbasis proyek untuk memfasilitasi
- e. pemahaman
konsep.
3. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk merupakan
variasi hasil tugas pembelajaran dan penilaian produk atau hasil belajar
peserta didik. Tugas dan penilaian untuk masing-masing peserta didik dibuat
beragam namun masih tetap mengacu pada tujuan pembelajaran yang sama.
Diferensiasi produk mencakup
bagaimana peserta didik menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi yang telah
diajarkan. Dalam diferensiasi produk, guru memberikan pilihan kepada peserta
didik untuk mengekspresikan pemahaman mereka melalui berbagai produk atau
karya. Pendekatan ini memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan pemahaman
mereka dengan cara yang sesuai dengan kekuatan dan preferensi mereka. Contoh
diferensiasi produk diantaranya:
- 1. Memberikan
pilihan dalam format penugasan, seperti laporan tertulis, presentasi,
- 2. atau
proyek visual.
- 3. Memungkinkan
peserta didik untuk membuat produk kreatif yang mencerminkan
- 4. pemahaman
mereka.
- 5. Memberikan
proyek kolaboratif yang melibatkan peserta didik dalam
- 6. menghasilkan
produk bersama.
Dengan memahami dan menerapkan
ketiga komponen ini, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih
relevan dan bermakna bagi setiap peserta didik dalam kelas mereka. Ini membantu
memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan dukungan yang diperlukan
sesuai dengan gaya belajar, minat, dan tingkat kemampuan mereka
Tantangan Implementasi
Pembelajaran Berdiferensiasi
Menggunakan metode pembelajaran
ini akan dapat menghasilkan tujuan yang guru dan siswa inginkan. Namun,
menggunakan metode yang masih baru tentunya akan menimbulkan banyak tantangan
ke depannya. Inilah beberapa tantangan dalam mengimplementasikan metode
pembelajaran satu ini.
- 1. Kesulitan
dalam penyesuaian kebutuhan belajar siswa, hal ini cukup sulit karena tiap
siswa pasti memiliki gaya belajar dan tingkat pemahaman yang berbeda. Tantangan
ini menjadi hambatan yang cukup besar untuk metode pembelajaran satu ini.
- 2. Sumber
daya terbatas, sumber daya seperti waktu atau bahan ajar yang terbatas bisa
memberikan tantangan tersendiri bagi pembelajaran. Ini karena sulit untuk
mengelola beragam metode yang berbeda untuk siswa-siswi.
- 3. Kurikulum
yang terbatas, kurikulum bisa menjadi pengikat dan dapat memberi batasan dalam
proses belajar. Pembelajaran Berdiferensiasi butuh fleksibilitas yang lebih
agar siswa bisa belajar dengan maksimal.
- 4. Pengujian
atau evaluasi yang sulit, akan sulit untuk menilai kemajuan siswa yang memiliki
tingkat pemahaman berbeda dan gaya belajar berbeda dengan. Guru harus dapat
mengembangkan metode yang pas agar tidak terjadi ketimpangan dalam evaluasi.
- 5. Keterampilan
dalam manajemen kelas, guru harus dapat menyeimbangkan perhatian terhadap tiap
siswa dan terus menjaga ketertiban kelas. Hal ini menjadi tantangan tersendiri
dalam metode pembelajaran ini.
- 6. Tantangan
dalam hal psikologis, perbedaan perkembangan dapat menjadi suatu hak yang berat
untuk siswa terima. Guru dan sekolah harus dapat menciptakan lingkungan yang
inklusif sehingga tidak terjadi konflik dan dapat memberi apresiasi dan
penghargaan kepada tiap siswa.